Bab 95
Rhea menekan dahi. "Aku sangat lelah dan butuh istirahat."
Setelah tertegun sesaat, dia berkata, "Cavero, selama dua tahun ini, kamu sudah menghabiskan banyak sumber daya dan usaha untuk Celia, 'kan?"
Wajah Cavero tampak kebingungan karena tak mengerti mengapa dia tiba-tiba membawa-bawa Celia lagi.
Rasanya Celia sudah menjadi rintangan yang sulit dilalui bagi mereka berdua.
Tersangkut di tengah-tengah dan sulit untuk diatasi.
"Kamu sudah menghabiskan uang dan tenaga untuk teman masa kecilmu yang sudah nggak berjumpa selama bertahun-tahun. Lantas mengapa kamu selalu meminta maaf padaku setiap hari?"
"Kamu sudah ingkar janji, buat apa aku memaafkanmu?"
Dia sebenarnya ingin berkata, "Lihatlah perbedaan perlakuan yang kamu berikan di antara kami. Mengapa kamu masih bilang cinta padaku tanpa malu sedikit pun?"
Rhea menundukkan pandangan, perasaan hina terpancar dari matanya.
Aku sudah sangat kecewa padamu dan nggak akan kembali lagi.'
Cavero tertegun, perasaan bingung perlahan menghilang, l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda