Bab 82
Sikap acuh Rhea kembali melukai hati Cavero, membuatnya semakin cemas dan takut kehilangan sosok sangat berarti baginya.
Dengan tangan gemetar, ia menyeka celananya berulang kali sebelum mengeluarkan jimat perjodohan yang telah rusak dari sakunya.
Hancur berkeping-keping.
Cavero menatap dengan ragu, pandangannya penuh penyesalan seperti seorang anak yang telah berbuat salah, dan berkata, "Aku tahu kamu marah dan kecewa padaku. Tapi aku nggak pernah berpikir kalau kita beneran putus. Kalau benda ini rusak, tinggal buat yang baru, 'kan?"
Ia berbicara dengan suara pelan, seakan berusaha menahan luapan emosinya agak tidak membuat orang di depannya terintimidasi.
Menyadari kerutan di dahi gadis itu, Cavero segera berkata dengan panik, "Aku bukan bermaksud menyuruhmu melakukannya, kali ini biar aku saja, ya?"
Sambil menunjuk pergelangan tangan kirinya, ia berkata, "Lihat, aku sampai minta guru membuat gelang kayu cendana ini."
Mata Rhea terpaku pada gelang manik-manik jodoh yang sederhana it
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda