Bab 14
Sebenarnya, suasana hati Rhea saat ini sedang jauh dari kata baik. Namun, karena ini adalah kesempatan langka untuk beristirahat, dia memutuskan untuk kembali ke kediaman lama keluarga Latif dan mengunjungi para tetua.
Yasa, yang cukup peka membaca ekspresi murung milik Rhea, sengaja meluangkan waktu sehari penuh untuk menemaninya.
Rhea berusaha keras untuk tidak canggung, menganggap kejadian malam itu hanya mimpi belaka.
Namun, makin dipikirkan, dia sama sekali tidak menemukan bukti nyata bahwa Yasa sedang menjalin hubungan asmara.
'Hmph, memang cuma Om Yasa yang bisa menyembunyikan segala hal begitu rapi,' batin Rhea.
"Belakangan ini, kamu kelihatan kepo banget sama aku?" tanya Yasa santai sambil meletakkan berkas yang sedang dipegangnya.
Bertahun-tahun menjabat sebagai CEO Grup Latif, Yasa selalu dikenal sebagai pria serius dan pendiam. Penampilannya yang tidak pernah lepas dari jas rapi, postur tubuh tegap, serta wajah dingin yang tegas sudah menjadi ciri khasnya.
Namun, hari ini,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda