Bab 256
Naomi terkejut dengan gerakan tiba-tiba Hazel.
Namun, dia segera kembali tenang. Melihat ejekan di mata Hazel, dia tiba-tiba tersenyum.
"Aku ini rela hati mengantarkan makanan untuknya. Aku percaya tunanganmu, Yolanda, juga akan melakukan hal yang sama untukmu di masa depan. Lagian, melihatmu yang nggak terlihat sibuk sama sekali, apa pun yang kamu mau pasti bisa kamu dapatkan. Memangnya perlu orang lain mengantarkannya?"
Naomi melewati Hazel begitu saja.
Seperti awan dan kabut yang tidak bisa dipahami maupun digenggam.
Hazel berbalik, menatap punggung Naomi dengan erat, dan perlahan mengepalkan tinjunya.
"Aku nggak bermaksud gitu ... "
Pikiran Hazel kacau balau. Dia mengangkat tangan dan menutupi wajahnya. Namun, saat mengingat Naomi menyebut nama Yolanda tadi, tatapannya perlahan menjadi dingin.
Dia bergumam pelan, "Aku sama sekali nggak menginginkannya."
Orang yang dia inginkan, hanya Naomi seorang.
Tatapan panasnya terpaku di punggung wanita itu.
Namun, Naomi tidak terpengaruh sedi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda