Bab 24
Naomi agak tertegun.
Entah sejak kapan Caiden masuk. Pria itu mengambil koleksi buku puisi darinya dan menaruhnya kembali ke rak buku. Emosi yang rumit melintas sekilas di matanya.
Namun, Naomi tidak bisa membacanya.
Dia hanya merasa rasa penasarannya barusan seolah telah melanggar batas wilayah pribadi pria itu.
"Maaf, aku tadi sembarangan menyentuh bukumu."
"Nggak apa-apa."
Bukannya tadi Caiden sudah bilang agar dia menganggap tempat ini sebagai kamarnya sendiri?
Kalau begitu, ini bukan pelanggaran.
Hanya saja, waktunya kurang tepat.
Jari-jari Caiden tanpa sadar menggenggam lebih erat saat dia merapikan ujung lengan jasnya sambil menyembunyikan kegelisahan samar di hatinya.
Melihat ekspresi pria itu tetap datar dan tampaknya tidak marah, Naomi pun merasa lega. Dia mendekat sedikit dengan rasa penasaran.
"Pembatas buku di dalamnya sangat cantik."
"Aku asal membelinya di pinggir jalan."
Naomi terdiam.
Oh, ya?
Namun, pembatas buku berbentuk daun ginkgo itu adalah koleksi kesayangan Naom

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda