Bab 166
Hidung Naomi terbenam di dada Caiden.
Tercium aroma angin dingin.
Namun, sentuhannya terasa hangat.
Sudah lama dia tidak dipeluk siapa pun. Naomi merasa linglung untuk sesaat hingga lengan yang melingkari pinggangnya mengencang.
"Ada apa?"
Pertanyaan penuh perhatian itu membuyarkan lamunannya.
Naomi tiba-tiba tersadar. Mencari kucingnya lebih penting!
Tadi dia lupa menutup pintu. Jika kucing kecil itu tidak ada di lantai puncak, ia pasti menyelinap ke lift dan turun ke lantai bawah.
Naomi meninggalkan pelukan Caiden dengan canggung, lalu menekan tombol lantai dasar.
"Barusan aku lupa tutup pintu habis buang sampah. Kucing kecilku mungkin kabur ke bawah."
"Kucing seperti apa?" tanya Caiden.
"Kucing belang tiga, telinga kanannya berwarna jingga terang, kira-kira sebesar ini."
Naomi merentangkan tangan dan memperlihatkan pergelangan tangannya yang putih bersih, menggambarkan perkiraan ukuran si kucing.
Caiden menyadari dia hanya memakai pakaian tipis.
Malam ini sangat dingin.
Bagaimana di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda