Bab 99
Sekitar kurang dari satu menit, Yulius akhirnya berhenti menyerang.
Pada saat ini, terdapat tiga puluh hingga empat puluh preman tergeletak tak berdaya di sekitarnya.
Keadaan mereka sangat tragis, ada yang pingsan, ada juga yang terkapar tak berdaya sambil meringis kesakitan.
Sementara, terdapat banyak tongkat besi yang bengkok dan patah berserakan di tanah.
Seluruh orang yang menyaksikan pemandangan ini, mustahil untuk tidak terkejut.
Terutama satpam itu. Mulutnya menganga, matanya membulat sempurna, nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Ponsel di tangannya masih mengudara. Awalnya satpam itu hendak menelepon polisi. Namun, sebelum sempat menekan panggilan, semua preman itu sudah tumbang di tanah.
Pengendara dan pejalan kaki yang melewati Kawasan Linira memandang ngeri para preman yang terkapar dan buru-buru berlalu.
Mereka mengira yang terjadi ini adalah pertempuran antar geng.
Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka bahwa sekelompok orang yang terkapar di jalanan ini
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda