Bab 100
Meskipun sudah siap mental, Selina tetap saja merasa hidungnya perih dan matanya memerah mendengar jawaban Yulius yang amat tak berperasaan.
"Yah, tapi nggak usah terlalu sedih, Menurutku, hampir semua orang di dunia ini juga sama bodohnya," ucap Yulius sembari memandang Selina sejenak.
Selina tertegun, hendak membalas.
Namun, belum sempat membalas, dia sudah dipotong dengan sanggahan Yulius. "Tapi, kalau mau dibanding, kamu masih lebih pintar sedikit daripada yang lain."
Dasar Yulius! Pria itu memang sengaja menggodanya!
Selina, yang tadi ingin menangis, kini justru gemas ingin menggigit Yulius!
Namun, mengingat sifat Yulius, dia langsung mengurungkan niatnya.
"Oh ya, bagaimana dengan Elvina? Apa yang kalian lakukan padanya?" tanya Yulius.
Begitu mendengar nama Elvina, Selina langsung menunduk. "Nggak tahu, Paman Sandi bilang mau menyerahkannya kepada polisi, mungkin akan dikenai tuduhan percobaan pembunuhan."
Yulius mengangguk, tidak berkata apa-apa.
Namun, Selina berpikir sejenak, l
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda