Bab 1025
Ken membawa istri dan anak-anaknya kembali ke kediaman keluarga Rumadi. Ketika melihat tempat yang familiar ini, Ken seketika merasa terharu. Bagaimanapun juga, ini adalah tempat tinggal dia sejak kecil. Dia sama saja bohong kalau berkata dia tidak merindukan tempat ini.
Setelah menyelesaikan urusan keluarganya, Ken dipanggil Marco ke halaman belakang, di depan papan nisan Kakek Toni.
"Karena kamu sudah pulang, bakarlah tiga dupa untuk kakekmu. Setelah itu, bersujud dan minta maaf pada kakekmu," ujar Marco dengan tegas.
Melihat foto hitam putih kakeknya yang ada di atas meja, Ken pun berkata dengan perasaan yang bercampur aduk, "Membakar dupa bukanlah masalah, tapi meminta maaf sepertinya tidak perlu. Aku tidak salah."
"Kalau bukan karena kamu tidak mematuhi janji dan melarikan diri bersama wanita itu di hari pertunanganmu, Kakek juga tidak akan jatuh sakit!" ujar Marco dengan serius.
Mendengar ini, Ken hanya terdiam.
Ken memang mengingkari janjinya, ini juga menjadi salah satu hal yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda