Bab 1024
Tidak lama kemudian, mereka mendapat kabar buruk tentang kapal pesiar yang tenggelam. Mereka merasa cukup beruntung karena berhasil menghindari bencana tersebut.
Hal ini juga membuat keluarga Rumadi salah mengira kalau mereka telah meninggal dunia. Mereka pun memanfaatkan kesempatan itu untuk meninggalkan Fabeland.
Setelah itu, mereka juga melihat berita Kakek Toni yang tiba-tiba jatuh sakit dan akhirnya meninggal.
Setelah kejadian itu, mereka tidak lagi mendengar informasi tentang keluarga Rumadi.
"Ibu, jangan menangis lagi, bukankah aku baik-baik saja di sin?" ujar Ken ketika merasa bahunya sudah basah.
"Kenapa kamu tidak memberi tahu Ibu kalau kamu masih hidup? Apakah kamu tahu betapa sedihnya Ibu? Kamu adalah anakku satu-satunya, bagaimana bisa kamu meninggalkan Ibu dan pergi lebih dahulu?" ujar Winda sambil menangis dan menepuk punggung Ken.
"Meski kami tidak mengatakannya, bukankah kalian tetap tahu alasannya?" tanya Ken sambil melirik ke arah Marco.
Marco tidak berani berbicara,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda