Bab 69
Nadira terdiam dan menjadi cemberut mendengarnya, tetapi dia tetap memakan beberapa suap langsung.
L tersenyum tipis, lalu bertanya, "Nggak enak?"
"Beneran nggak enak," jawab Nadira pura-pura, padahal sebenarnya rasanya lumayan. Masakannya memang cukup oke.
Alis L terangkat, lalu dia membungkuk mendekat, "Kalau gitu, aku mau coba."
L tidak mencoba langsung dari mangkuk. Sebaliknya, tangannya mencengkeram lembut pipi Nadira, dan langsung menciumnya.
"Uh … " Nadira tidak sempat bicara. 'Lagi-lagi begini! Kenapa dia selalu begini?' Nadira berusaha menolak, tetapi L kelihatannya sudah lama tidak mendekatinya. Napasnya berat, ciumannya semakin dalam. Nadira yang awalnya melawan, lama-lama lemas, mulai dari kulit sampai ke telapak kaki. Tangannya tanpa sadar mencengkram ujung kemeja L, meremasnya sampai kusut.
Punggung pria itu penuh kekuatan, Nadira yang wajahnya merona malu bahkan tidak berani menyentuhnya.
Setelah beberapa saat, Beni menarik napas untuk mengontrol diri, lalu melepaskannya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda