Bab 59
Dengan berlinang air mata, Sabrina berdiri di atas panggung, menampilkan ekspresi yang begitu menyedihkan.
Dari bawah panggung, jari-jari para penonton tampak menunjuk ke arah Nadira, disertai dengan cacian yang keras, "Kalau di laptopmu itu nggak ada bukti, ya sudah turun saja! Sabrina itu baru bisa disebut desainer jenius!"
"Nadira, kamu nggak pantas ikut kompetisi. Meniru bisa membuatmu didiskualifikasi."
"Dulu waktu acara amal, wanita itu kan juga menyebarkan gosip kalau Sabrina keguguran. Sekarang lihat kan, dia memang sengaja memfitnah Sabrina!" ujar seseorang dengan nada menghina.
Perdebatan di bawah panggung semakin memanas.
Nadira mendengarkan semua tuduhan itu dengan tenang, menyadari bahwa kali ini Sabrina telah merencanakan segalanya secara matang.
"Nggak!" teriak seorang asisten dengan marah dan berlari ke arah depan, "Aku melihat sendiri dengan mata kepalaku, Kak Nadira bekerja keras semalaman untuk membuat karya ini. Sabrina, kamu licik sekali! Kamu mau menipu semua oran
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda