Bab 58
Seluruh penonton dan wartawan yang hadir di bawah panggung menatap dengan penuh kebingungan, tak mengerti apa yang sedang terjadi.
Dewan juri tampak kebingungan dengan keributan yang terjadi. Akhirnya, sebagai juri utama, Pak Lunardi pun angkat bicara, "Ada karya yang sama, sudah pasti ada plagiarisme. Kalau kalian mengklaim itu karya orisinil masing-masing, silakan buktikan dengan waktu file di laptop kalian."
Nadira tampak menatap asistennya.
Sang asisten dengan sigap membuka laptop Nadira untuk mengecek riwayat file.
Namun, seketika tubuhnya menegang. Dengan cepat, ia mendongak dan menatap tajam ke arah Nadira. "Kak Nadira …"
Ia menunjuk ke layar laptop. Nadira mengikuti arah pandangannya, lalu seketika wajahnya pucat pasi.
Seluruh folder dalam laptop itu sama sekali tidak berisi apa pun!
Kosong tak bersisa!
Kepalan tangan Nadira mengeras, hatinya terasa membeku. Tanpa sadar, ia mendongak dan melihat Sabrina berjalan menuju podium, membawa laptop di tangannya. Tatapan mata Sabrina t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda