Bab 43
Hawa dingin tiba-tiba datang menyapu seluruh ruangan, membuat Nadira bergidik ngeri.
Yohan langsung berdiri, Nadira menoleh dan melihat sosok tinggi mengenakan topeng. Pria itu mengenakan setelan hitam sempurna. Rahangnya tegas, tampak menakutkan, dan sepasang matanya yang dalam serta dingin menusuk tatapan Nadira.
L ... dia ... kenapa dia ada di sini?
Wajah kecil Nadira terlihat sangat takut.
Sebuah tangan besar yang dingin membantu Nadira berdiri. Dia tidak tahu kapan Yohan datang menghampiri. Tatapan mata pria misterius itu sangat dingin hingga Nadira sangat ketakutan.
Dia menggigit bibirnya dan segera berdiri di belakang L.
Pria itu segera berbalik, matanya menatap Yohan yang memeluk pinggang Nadira.
Yohan seketika tertegun. Jelas pria ini bukan siapa-siapa, tetapi aura pria itu membuatnya tanpa sadar melepaskan tangannya dari pinggang Nadira.
Dia pun tersadar. "Kamu lagi? Sialan!" maki Yohan pada L.
Sebelum dia sempat memukul, dia lebih dulu dihadiahi satu tinjuan hingga jatuh ter
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda