Bab 18
Suara jeritan Nadira yang melengking dan menyayat hati menggema di seluruh klub!
'Maafkan aku, L ... aku melukai anak kita ...'
Tubuhnya seketika bergetar hebat, mata terpejam erat, berusaha menahan teror mencekam
Tepat ketika sebuah kaki kasar hampir mendarat di perutnya, keajaiban terjadi. Pria kekar itu terlempar ke belakang oleh satu tendangan kilat!
Tendangan sakit yang dibayangkannya tidak pernah datang. Udara di sekitarnya berubah tajam, bak diselimuti embun beku yang menusuk tulang.
Nadira perlahan sadar tubuhnya bisa kembali digerakkan. Dia gemetaran saat menggenggam perutnya yang berisi kehidupan kecil.
Saat itu juga, teriakan pilu terdengar dari segala arah.
Nadira membuka matanya. Di depannya berdiri sosok tinggi dan penuh wibawa.
Pria itu tampak sangar, ekspresi dinginnya tersembunyi di balik topeng. Dalam waktu sekejap, semua pria yang mengancamnya tumbang tidak berdaya di lantai!
"Pak L?" Suaranya tercekat, tatapan matanya bergetar tidak percaya.
Bukannya dia sedang dina
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda