Attar tahu
Setelah mendapat chat dari nomor yang tak di kenal. Hati kedua orang yang kini sedang berada di dalam mobil merasa cemas. Pasalnya, mereka sama sekali tidak tahu siapa yang mengirim pesan tersebut.
"Gimana ini, Mas?" racau Dewi yang tak henti-hentinya menangis.
"Sayang, tenang dulu ya? Gini-gini, kalau dilihat dari isi pesan orang itu. Dia tidak bermaksud untuk menyakiti Affatar, dan berjanji akan mengembalikan anak kita. Jadi, kamu tenang dulu ya?" ujar Al yang tak tega melihat istrinya menangis. "Lebih baik kita ke TKP aja. Siapa tahu, ada petunjuk dari sana."
Kali ini, Dewi berusaha untuk tenang. Walau sebenarnya itu sangat sulit untuk dilakukan. Mobil mereka tiba di minimarket, tempat Affatar menghilang. Di sana, mereka langsung disambut oleh Jaja yang sejak tadi berusaha menemukan anak majikannya.
"Gimana, Mang? Apa ada petunjuk?" Al langsung mencecar pertanyaan, setelah ia turun dari mobil, diikuti oleh Dewi.
"Belum ada, Mas. Kebetulan CCTV di minimarket ini yang mengarah ke jala
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda