Insiden memalukan
"Mas udah pernah melakukannya sekali," ujarnya menatap dalam wajahku. Entah kenapa rasanya hatiku menjadi sesak. Tak adil memang, harusnya aku tak mempermasalahkan itu. Tapi perasaan ini tak bisa dipungkiri. Mendengar kenyataan itu.
Pernyataan mas Al seketika membuat aku menunduk. Rasanya sulit menerima kenyataan itu. Namun ia kembali mengangkat wajahku sambil berkata, "aku belum selesai bicara sayang. Kamu jangan ngambek dulu."
Ia menyeringai, seolah mengerti apa yang sedang aku rasakan. Hatiku seketika lega mendengar kalimat itu.
"Terus udah ngelakuin apa?" Tak sabar dengan rasa penasaranku, akhirnya aku beranikan diri untuk bertanya lagi.
"Mas ...." Ia kembali menggantungkan kalimatnya.
"Apa Mas? Ayo ngomong." Aku mulai kesal dengan tingkahnya yang suka buat aku penasaran.
"Sabar sayang. Gak sabaran amat sih." Aku memutar bola mataku, sedikit meremas jemariku karena ulahnya.
"Mas hanya pernah pegangan tangan saja sama dia."
"Hah .... Pegangan tangan doang?" Ia mengangguk. Tenggoroka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda