Ini kamu, mas
"Mas Al!" teriakku histeris. Terbangun dari mimpi.
"Sayang, kamu mimpi buruk." Seseorang langsung mendekap tubuhku, menyimpan kepalaku di bidang dadanya. Semerbak wangi dari parfumnya mengingatkan aku pada sosok pria yang kumimpikan tadi. Menyadari hal itu, sontak membuat diriku perlahan menarik wajahku dari dekapannya. Untuk memastikan, siapa yang sedang memelukku saat ini.
"Mas Al," lirihku tak percaya. "Mas, ini beneran kamu?" Kusentuh wajahnya, ia hanya melempar senyum hangat padaku. Kemudian ia mengangguk seraya menyambut sentuhanku dengan jemarinya.
"Ini aku sayang," ujarnya.
Aku kembali memeluknya, melepaskan tangisku disana. Tangis haru dan kebahagiaan menyeruak jadi satu. Ia mengusap punggungku. Sesekali mengecup ujung rambutku.
"Mas, Dewi gak sedang bermimpi 'kan?"
"Nggak sayang. Kamu gak sedang bermimpi."
Puas melepas kerinduan yang kian memupuk. Kami duduk bersebelahan. Tak henti-hentinya mata ini memandang wajahnya yang sedikit terlihat pucat.
"Ceritakan sama Dewi. Apa yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda