Kecelakaan pesawat
Ku pandangi wajah mereka satu persatu. Di mulai dari wajah mas Guna. Wajahnya mengisyaratkan sebuah penyesalan yang teramat sangat. Setelah itu beralih pada sosok di sampinya. Tatapannya hangat, penuh makna. Ia mengedipkan matanya bersamaan dengan anggukan kecil dari kepalanya memintaku untuk menyambut uluran tangannya. Tanpa menunggu lama lagi, kusambut tanganya, dia membantuku untuk berdiri.
"Hati-hati sayang," bisiknya manja di telinga.
Melihat kejadian itu. Mas Guna sontak memberikan tatapan tajamnya kearah kami. Namun hal itu tak membuat nyali mas Al menciut, pria itu menggandeng tanganku melintas didepan mantan suamiku seraya berkata, "Dewi tahu, dimana dia menempatkan dirinya." Setelah itu kami meninggalkan pria yang masih mengenakan jas pengantin itu.
Tak sedikitpun aku menoleh ke belakang. Jadi, aku tak bisa melihat kemurkaan mas Guna pada kami. Setelah berhasil keluar, aku sempat terkejut karena mobil milikku tak ada di parkiran.
Sadar aku sedang kebingungan, Mas Al membuka s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda