Pengorbanan
"Bukannya kamu ini putrinya jeng Mira ya?" Semua netra beralih pada ibu-ibu yang memakai dres kuning.
"Apa itu benar sayang?" Bu Intan bertanya padaku. Aku masih diam, belum sanggup mengatakan apapun.
"Masa jeng Intan lupa sih? Bukannya kita hadir ke acara nikahannya putrinya jeng Mira. Kalau nggak salah, kamu kan yang menikah waktu itu?" Hatiku bagai di hantam batu besar saat ini.
Bu Intan pun sampai tercengang mendengarnya. Hingga tak sadar, wanita itu menutupi bibirnya dengan kedua tangannya.
"Apa itu benar, Wik." Untuk pertama kalinya wanita itu memanggilku dengan sebutan nama. Kecewa. Itu sudah pasti beliau rasakan.
"Katakan pada Mami Wik. Apa benar yang di katakan jeng Melsi?" teriaknya lantang. Sehingga terdengar di telinga mas Al. Pria berperawakan tinggi itu akhirnya keluar. Dengan wajah bingungnya ia menghampiri kami.
"Al, tolong jelaskan pada mami. Siapa sebenarnya wanita ini?" tanyanya pada mas Al seraya menunjuk ke wajahku.
Mas Al hanya menatapku dalam kebingungan. Dia sen
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda