Sudah waktunya move on
Semilir angin malam menyeruak, masuk ke dalam pori-pori kulit. Keheningannya, membawa damai setiap insan yang terlelap, dalam tidurnya. Namun tidak dengan Al, yang masih berkutik dengan berkas-berkas dari labtobnya.
Sesekali ia, menghela napas kasar. Merasakan penat yang kian menyiksa. Sudah menjadi resiko dari pekerjaannya, yang sekarang sedang di banjiri klien yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan miliknya.
Bukan hanya pekerjaan, yang sedikit mencuri perhatiannya. Masalahnya dengan Amel, juga mengganggu pikiran dan tenaganya. Wanita itu tak ada lelahnya, mencari masalah. Beruntung, saat terakhir kali bertemu dengan wanita itu. Al sudah memiliki senjata yang ampuh, yang akan membuat efek jera bagi wanita bertubuh tinggi semampai itu.
**"*******
"Hy, Mas Al. Apa kabar," sapa wanita itu dengan manja, saat Al masih berada di lokasi syuting.
"Mau apa lagi kami ke sini?" tanya Al datar. Dia sama sekali tidak perduli dengan wanita selicik Amel.
"Santai, dong Mas. Aku kesini, mau m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda