Menyerah
Setelah pertemuannya dengan Burhan, Siska memutuskan untuk menemui Guna. Di cafe, dekat kantor dirgantara group wanita itu tiba. Dengan memperlihatkan senyum manisnya, bak model yang sedang berjalan lenggak-lenggok di atas panggung, wanita itu sampai di sebuah meja. Sekilas, ia melirik jam yang melingkar di tangannya. "Sudah jam satu lebih, apa mungkin mas Guna sudah kembali ke kantor," gumam wanita itu sambil mencari-cari orang yang di maksud.
Lama ia mempertajam penglihatannya, namun tak kunjung menemukan mantan suaminya. Siska pun beranjak. Bahkan, pelayan belum sempat menawarkan menu yang di jual di cafe tersebut. Wanita itu berhasil keluar dari sana.
Ada ketakutan tersendiri dari dalam diri Siska, sesaat memasuki gedung Dirgantara grup. Bukan karena takut menjadi gunjingan para karyawan yang bekerja di sana. Tetapi, takut jika berjumpa dengan kakaknya. Saat kejadian waktu itu, Devan memang tidak pernah lagi menghubinya. Bukan tanpa alasan, ia merasa malu dan di tipu mentah-mentah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda