Bab 85
Lily mengkhawatirkan Hans. Makin lama Hans mendekam di penjara, dirinya bisa makin menderita.
Dia enggan berurusan lebih lama lagi dengan keluarga Zain.
Kalau Bagas benar-benar masuk penjara, pasangan lansia keluarga Zain ini pasti tidak tinggal diam.
Lebih baik bernegosiasi ketimbang terjebak, bahkan tidak tahu kapan akan terjadi.
Namun, keluarga Zain lebih sulit ditangani dari ekspektasinya.
"Keluarga kami sudah kehilangan satu nyawa, tapi keluargamu masih aman dan hanya mendapat bekas luka sebesar kacang. Nggak bisa dianggap selesai begitu saja!"
Kartika, yang tampak menyedihkan sejak awal, berubah tegas seraya memukul meja.
Suara hantaman meja itu membuat orang lain segera menoleh ke arahnya.
Pelayan segera menghampiri dan mengingatkan dengan suara lirih. "Mohon maaf, tolong jangan sampai membuat pengunjung lain kurang nyaman."
"Maaf." Lily tersenyum penuh sesal. Setelah pelayan pergi, dia kembali menatap Kartika.
"Kalau sampai adikku meregang nyawa, kalian, keluarga Zain, nggak ak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda