Bab 1096
"Putri Suci Kirana, ngapain kamu!"
Arman bergemetar karena punggungnya yang mendadak dipeluk Kirana, kepalanya menempel di dadanya.
Dia tahu, jika begini terus akan terjadi masalah!
"Hmm!"
Pada saat ini, Kirana terengah-engah.
Berkontak fisik dengan pria, ditambah dengan aroma yang terus terpancar dari Arman, seperti rumput yang terkena sinar matahari segar, bercampur dengan rasa pedas alami, membuat pikirannya makin kacau dan terpesona.
"Putri Suci Kirana, jangan main-main. Bisa bahaya kalau begini!"
Arman mengedipkan mata.
Dia tahu Kirana sekarang belum sepenuhnya kehilangan akal sehat.
Jika begini terus, dia mungkin tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.
"Haha! Semua pria di dunia ini, bukannya sama saja?"
Kirana tersenyum sinis. Suaranya penuh dengan ejekan dan mentertawakan dirinya.
Namun, semua ini sudah tidak penting lagi sekarang.
"Hei, jangan bilang begitu. Setidaknya aku nggak ada niat untuk memanfaatkanmu!"
Arman kesal karena difitnah begini.
Meskipun situasinya tidak tepat,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda