Bab 1094
"Hmm ... "
Kirana terengah-engah.
Tangannya terus mengelus dadanya. Tubuhnya bergoyang seperti ular.
Matanya penuh pesona, dua bibir yang lembut agak terbuka, seperti kelopak mawar yang terkena embun pagi.
Arman hanya melirik sekilas, langsung merasa darahnya bergolak di dalam tubuh.
Ekspresi Kirana sekarang sangatlah memesona, penampilannya yang terbuka sudah cukup menarik perhatian dan membuat orang gila.
"Huh! Huh! "
Arman bernapas dengan berat, tetapi dia tetap menjaga akal sehatnya.
Hanya saja, sekarang hanya ada satu cara untuk menyelamatkan Kirana. Yaitu menggunakan metode pria dan wanita yang paling primitif ...
Jika tidak, dalam beberapa menit saja, Kirana akan mati karena meridian terputus.
"Maaf ya, Putri Suci Kirana."
Arman berbisik, lalu mengambil napas dalam-dalam dan melepaskan semua pakaiannya.
Dia perlahan menundukkan tubuhnya.
"Bajingan, mau ngapain kamu ... "
Pada saat ini, Kirana sepertinya agak pulih akal sehatnya. Dia menggigit bibirnya dengan erat, menatap Arman
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda