Bab 257
Cahaya lampu mobil yang terang membuat pandanganku mulai kabur.
"Jangan ..." Aku terus berjuang.
Aku tidak ingin kehilangan anak ini.
Setelah itu, ada banyak seruan yang terdengar oleh telingaku.
"Shani! Arya, jangan sentuh dia ..."
"Arya ... dia bukan Shani. Kamu jangan begini, aku takut."
"Shani ... jangan mati, kumohon. Jangan tinggalkan aku." Arya menangis dan memelukku bak orang gila. Memohon agar aku tidak mati.
Suara Yuna dan Clara terdengar makin menjauh.
"Arya, kamu bajingan!"
Clara masih terus mengumpat.
Aku berusaha keras untuk membuka mataku, tetapi penglihatanku makin kabur.
"Selamatkan dia ... Dokter!"
"Anaknya nggak bisa diselamatkan ..."
"Selamatkan anaknya ... bagaimanapun caranya, baik ibu maupun anaknya harus selamat."
Aku mendengar suara Arya yang tercekat. Dia memohon kepada dokter untuk menyelamatkan bayi di kandunganku.
Apa yang dia lakukan? Apakah dia menyesal sekarang? Apa yang dia pikirkan sekarang? Tempat kejadian saat polisi menemukan mayatku?
"Tolong selama
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda