Bab 252
Singkatnya, Davin menyelamatkan Kakek Jordan, tetapi Kakek Yahya tidak akan segan-segan menghabisinya.
Aku memilih diam saja karena aku sadar ini di luar kemampuanku untuk mencegahnya.
Kakek Yahya sudah berhasil menyingkirkan Kakek Jordan, sehingga akulah target berikutnya.
Beberapa saat kemudian.
Di tengah perjalanan menuju kediaman Davin, aku menyempatkan untuk mengirim pesan kepada Clara.
"Rara, Davin dibawa paksa Kakek Yahya ke Rumah Sakit Jiwa. Apa yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkannya?"
Clara membalasku dengan umpatan kesal, "Sialan!"
"Tenang dulu, berikan aku alamat rumah sakit jiwanya. Biar aku coba cari solusinya." Clara melanjutkan jawabannya.
Aku hanya memiliki beberapa orang yang bisa dipercaya, salah satunya adalah Clara.
Aku membagikan lokasinya kepada Clara.
Tak lama kemudian, Clara membalas pesanku dan mengatakan bahwa Vincent tidak terdaftar sebagai pasien di rumah sakit jiwa itu.
Jantungku berdebar kencang. Aku menatap cemas ke arah Pak Fendi sembari bertanya,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda