Bab 231
Kepalaku terasa pusing. Aku duduk di tepi kasur dengan denging di telingaku.
"Shani?"
"Sanny?"
Aku bisa mendengar Arya memanggil namaku, tetapi sekujur tubuhku terasa lemas.
Tiba-tiba, aku bangun dan melihat sekelilingku samar-samar.
"Shani?"
Hening mendera ...
Apakah aku memiliki penyakit mental sebelum hilang ingatan?
Apakah ini alasan aku melupakan segala sesuatu berhubungan dengan panti asuhan, sekaligus melupakan soal Vincent?
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi ...
"Shani ... lupakan saja. Aku nggak marah padamu, lupakan saja ..."
"Shani, jangan takut, aku akan selalu menemanimu."
"Kalau kehidupanmu sekarang bisa membuatmu merasa tenang, maka lupakan saja aku ..."
"Shani, aku ini apa? Apakah aku hanya sesuatu dalam ingatanmu yang terlupakan?"
"Shani, jangan pergi ... kumohon, jangan tinggalkan aku sendirian. Kamu tahu, aku nggak bisa hidup tanpamu."
Di pikiranku, selalu ada suara meraung, menangis, dan berteriak.
Shani, jangan tinggalkan aku ...'
Saat hilang kesadaran, aku serasa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda