Bab 19 Khawatir Aku Tidak Minum
Sherly tampak sedikit gugup, dia buru-buru menjelaskan, "Kamu 'kan kakakku, tentu aku berharap pernikahanmu bahagia. Kelvin yang biasanya angkuh bahkan sudah merendahkan diri dan memohon padamu. Jadi, berhentilah mempermasalahkan soal perceraian."
"Beberapa hari lalu, Paman Marco marah besar karena proyek kerja sama dibatalkan. Dia bahkan memukul Kelvin. Akulah yang mengobati lukanya. Aku benar-benar nggak tega melihat kalian terus bersitegang seperti ini."
"Nama yang dipanggil Kelvin dalam mimpinya selalu namamu. Ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya masih mencintaimu."
Mengobati luka? Memanggil namaku dalam mimpi?
Aku menyipitkan mata, menahan sinar tajam di dalamnya. Sherly memang hebat dalam bersandiwara.
Di luar, dia terlihat seperti mencoba membujukku untuk tidak bercerai dengan Kelvin, tetapi setiap kata yang dia ucapkan secara tidak langsung menggambarkan kedekatan mereka. Dia bahkan tahu nama siapa yang diucapkan Kelvin dalam mimpi.
Apa mereka berdua sudah sampai tidur di ranja
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda