Bab 18 Memaksa Kelvin Rujuk denganku
Dulu, Ayah dan Ibu pernah menasihatiku, meski sangat menyukai seseorang, aku tidak boleh kehilangan diriku sendiri.
Namun, waktu itu, seluruh pikiranku hanya ada Kelvin. Aku tidak mendengarkan nasihat mereka, bahkan sampai bertengkar dengan mereka beberapa kali. Sekarang kalau diingat lagi, rasanya benar-benar bodoh. Aku juga merasa sangat bersalah pada mereka.
Aku tersenyum tipis dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Ayah, mulai sekarang aku hanya akan hidup untuk diriku sendiri!"
"Bagus! Itu baru anakku!" ucap Ayah.
Setelah mengobrol sebentar, perhatianku kembali ke dokumen di tanganku. Dokumen ini berisi proyek kerja sama dengan Grup Wijaya yang sudah mencapai tahap kritis.
Kalau proyek ini berjalan sesuai jadwal, hanya butuh waktu sebulan untuk membuat Grup Wijaya meraup untung besar.
Namun, karena campur tanganku, Grup Wijaya kehilangan potensi keuntungan tersebut. Mereka tentu tidak terima hasil ini. Dalam dua hari terakhir, mereka terus mengutus orang ke perusahaan untuk bernegos
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda