Bab 815 Kebahagiaan Tidak Datang Begitu Saja
Mendengar perkataaan Gaston, Wita tampak hancur di bawah sorot cahaya lampu.
Wita menunduk. Perasaan minder dalam dirinya melonjak pada saat ini dan menelan semua yang ingin dia katakan.
Maura mendorongnya dengan lembut dan berkata, "Bicaralah."
Mata Wita memerah. Dia menggigit bibirnya sangat lama, lalu bertanya pada Tony, "Apakah kamu nggak menyukaiku lagi?"
Tony tertegun sejenak dan buru-buru menjelaskan, "Aku 'kan sudah bilang, aku hanya terlalu sibuk."
"Banyak orang di luar menyebarkan desas-desus kalau kamu menjadi kapten penjaga dari seorang bos besar. Kamu begitu agung dan menawan, semua orang menghormatimu. Beberapa orang bahkan memperkenalkanmu kepada putri mereka yang berpendidikan tinggi." Wita berbicara perlahan dengan suaranya yang bergetar.
Maura menggenggam tangan Wita.
Air mata Wita bercucuran dari pipinya, "Kamu jarang pulang sejak menikah, terlebih lagi setelah hamil. Aku tahu aku menjadi gemuk dan jelek selama hamil. Aku nggak secantik dulu dan kelihatan sangat jele
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda