Bab 20 Bunga yang Tinggi
Larut malam, Jessica menerobos masuk ke ruang perawatan. Saat itu, Carly sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit sambil menelepon seseorang.
Dia mengenakan selang oksigen, memegang ponsel dengan satu tangan, lalu berbicara dengan nada ceria. "Ah, aku tahu, aku tahu, bunganya tinggi. Ya, ya, selesaikan yang ini dulu. Yang lain nanti dibicarakan ...."
Namun, pintu tiba-tiba dibuka, mengeluarkan suara yang keras.
Carly yang memiliki kewaspadaan tinggi, langsung memutus panggilan telepon sebelum percakapan selesai. Dia menyelipkan kartu ATM yang ada di tangannya ke bawah bantal.
Setelah melakukan semua itu, Carly merapikan rambutnya dengan tangan. Saat melihat Jessica, dia tampak terkejut. Matanya tanpa sadar melirik ke belakang Jessica.
Tidak ada orang lain.
Hanya Jessica seorang diri.
Carly tampak menghela napas lega. Dia memutar matanya ke arah Jessica dengan kesal, lalu mengomel, "Dasar anak nggak tahu aturan! Masuk tanpa mengetuk pintu dulu. Apa kamu mau membuat ibumu ini mati ke
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda