Bab 784
Aurel mendengar suara langkah kaki yang makin mendekat. Wajahnya memerah karena panik, lalu dia memukul bahu Adriel sampai hampir menangis, "Idola, kita benar-benar nggak bisa begini. Kalau dia melihatku, aku nggak akan punya muka lagi untuk bertemu dengannya."
"Nggak apa-apa. Aku punya muka tebal yang bisa kupinjamkan satu untukmu," batin Adriel.
Namun, ketika melihat wajah Aurel yang tampak begitu cemas, Adriel akhirnya tidak tega. Dia hanya tersenyum pahit sambil berujar, "Aku benar-benar nggak bisa apa-apa denganmu."
"Terima kasih, Idola. Cepatlah bangun!" kata Aurel.
Aurel merasa seperti mendapatkan amnesti pada saat ini.
Namun, di saat berikutnya dia tampak terpaku.
Dia melihat Adriel membuka lemari pakaian. Tunggu, lemari pakaian?
"Lemari ini cukup besar, ruangnya juga cukup," kata Adriel dengan puas.
"Idola, apa yang kamu lakukan?" tanya Aurel.
Aurel tampak kebingungan. Namun, sesaat kemudian Adriel sudah menarik pergelangan tangannya. Sebelum dia sempat bereaksi, tubuhnya suda
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda