Bab 783
"Kamu kenal Camelia?" tanya Aurel.
Aurel langsung terkejut hingga membelalakkan matanya.
Melihat reaksi itu, Adriel pun merasa geli, serta mulai memahami situasinya.
Kebetulan sekali! Dulu Aurel juga dikenal sebagai genius akademis di Kota Silas. Dia masuk universitas di usia yang hampir sama dengan Camelia. Pada saat itu, hal ini sempat menjadi pembicaraan hangat di tempat kecil seperti Kota Silas.
Lihat, betapa kebetulannya, 'kan?
"Dia adalah dosenku di universitas. Aku bertemu dengannya di jalan, lalu dia mengundangku untuk makan bersama," jelas Adriel.
Adriel tersenyum penuh pemahaman. Pekerjaan paruh waktu yang dimaksud oleh Camelia mungkin adalah sebagai seorang model atau semacamnya. Dalam pandangan tradisional, memberi tahu seorang murid bahwa dia sekarang menjadi model mungkin terasa sedikit merendahkan martabatnya sebagai seorang guru.
Setelah mengetahui bahwa sahabat yang dimaksud Aurel adalah Camelia, Adriel merasa dia seharusnya pergi ke rumah sakit tadi malam.
"Begitu, ya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda