Bab 342
Adriel sekali lagi menampar bokong Alliya yang berisi dan membuatnya mendesah kesakitan. Pukulan pertama tadi cukup keras. Bokong Alliya bahkan masih bengkak sekarang.
Pukulan kedua ini sama saja menambah minyak ke api.
"Apa kamu gila? Bisakah kamu bersikap lebih beradab? Pikirkanlah hal lain selain membunuh dan memperkosa orang. Aku adalah orang yang beradab. Bagaimana mungkin aku melakukan tindakan kotor dan licik seperti itu? Kamu menghinaku!" tegur Adriel dengan wajah tegang.
Alliya sekali lagi diam-diam menggelengkan kepala. Dalam hatinya, dia mengacungkan jari tengah kepada Adriel.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Alliya.
"Kamu seharusnya nggak bertanya padaku. Dia memegang rahasiamu, bukan rahasiaku. Kamu itu wanita yang cerdas. Coba gunakan otak dan kecerdikanmu. Aku yakin kamu punya cara untuk mengantarkannya ke ranjangku," kata Adriel sambil menunjuk kepala Alliya.
Alliya akhirnya mengerti bahwa Adriel ingin memanfaatkannya secara gratis. Dia ingin berselingkuh deng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda