Bab 2055
Dahlia tetap tenang, suaranya datar nan penuh wibawa, seolah tak tergoyahkan.
Kerumunan mulai resah. Semua tahu bahwa tindakan ini seakan menjadi pernyataan terbuka untuk menantang Cello. Apa Dahlia sengaja memulai konfrontasi sebelum waktunya?
Ridwan, dengan mata merah penuh amarah, menatapnya tanpa berkedip. Rahangnya mengatup erat saat dia menggeram, "Kamu ... tunggu saja! Aku nggak akan membiarkan ini berlalu begitu saja!"
Setelah mengucapkan ancaman itu, dia mundur ke sudut dengan penuh kebencian. Namun, bukannya pergi, dia mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon seseorang.
Saka melirik sekilas ke arahnya, lalu menoleh pada Dahlia sambil tersenyum tipis. "Kamu pikir cara ini cukup untuk memancing Cello keluar?" tanyanya, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.
Dahlia sudah terang-terangan memancing Cello.
Dahlia menggeleng perlahan. "Cello terlalu berhati-hati. Aku ragu ini akan berhasil. Kalau dugaanku benar, dia sedang menunggu kemunculan dewa misterius itu," balasnya.
Dia berhe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda