Bab 2053
Saat telapak tangan Ridwan menyentuh batu itu, gelombang energi dahsyat menyebar dari batu itu, langsung mengguncang sekitarnya. Para penonton tercengang, beberapa bahkan menunjukkan ekspresi kaget.
Namun, wajah Ridwan sedikit pucat. Jelas bahwa energi yang dia keluarkan barusan telah menguras cukup banyak energi sejatinya.
Meski begitu, batu itu hanya bergetar tanpa menunjukkan tanda-tanda respons luar biasa seperti yang pernah terjadi pada Shawn sebelumnya.
"Sepertinya bakat Ridwan memang masih kurang. Dia nggak mampu membangkitkan kehendak dalam batu itu," bisik seseorang dengan pelan.
Ridwan menggertakkan giginya. Tiba-tiba dia berteriak lantang, "Aku, Ridwan, putra keluarga Dimasta, memohon kepada para senior untuk membantuku menaiki Jalan Kejayaan!"
Dia memuntahkan seteguk darah segar, yang langsung disemprotkan ke batu.
Darah itu meresap ke dalam batu, dan seketika, cahaya merah terang meledak keluar, menyelimuti wajah Ridwan yang penuh kegembiraan dan kebanggaan.
Dalam hitungan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda