Bab 1078
Hendy menatapnya dengan mata berkaca-kaca, bibirnya terkatup rapat, hingga memucat.
Dia membuat seakan dirinya terlihat sangat malang dan menderita karena pujaan hatinya. Begitu larut dalam khayalannya, sehingga melupakan kenyataan bahwa semua masalah fatal yang menimpa Clarine berasal dari ulahnya sendiri.
Clarine hanya memandangnya tanpa ekspresi, tetapi di balik ketenangan matanya, emosi yang rumit bergejolak.
"Ada apa? Clarine, tolong kasih tahu aku. Apa yang sudah aku lakukan sampai kamu salah paham gini? Kalau aku memang harus mati, seenggaknya kasih aku alasan!" Hendy terus bertanya, keringat dingin membasahi dahinya.
Pria yang biasanya angkuh dan tenang ini belum pernah terlihat begitu terpuruknya.
Clarine menyadari bahwa dia tidak akan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Ucapan Hendy tidak lebih dari sekadar omong kosong. Namun, mungkin di bawah tekanan, Hendy bisa saja tanpa sadar membocorkan sesuatu.
Di sisi lain, itu juga merupakan cara kejam untuk menyampaikan pesan
Bahwa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda