Bab 498
Niat terang-terangan Heru membuat Rina muak dan geram. "Kamu nggak takut kulaporin polisi?" ancam Rina sambil menuding.
"Lapor?"
"Hahaha!"
Heru menikmati reaksi kebingungan Rina. Dia merentangkan tangannya dan berkata dengan nada menggoda, "Daripada lapor polis, lebih baik peluk aku aja!"
Rina yang murka lantas menjerit, "Kamu nggak punya malu, ya!"
"Nggak punya malu?"
Ekspresi Heru seketika berubah muram. "Rina, kamu tahu sekeras apa aku berusaha buat mendapatkanmu?" bentaknya dengan penuh emosi.
"Mengirim hadiah, beli cincin berlian, menyiapkan upacara lamaran ... "
"Kenapa kamu melunjak banget dan masih bersikeras menolakku?"
"Andai kamu mau menerimaku, aku nggak bakal gunain cara seperti ini, aku nggak bakal repot-repot gini."
Heru tidak sanggup menahan kemarahannya saat teringat banyaknya penghinaan yang dialaminya.
"Kamu sudah gila!"
"Ya, aku memang gila."
Heru menampakkan senyum dingin yang membuat Rina merinding. "Kamu cuma belum melihat kegilaanku yang sesungguhnya," ucapnya.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda