Bab 42
Pandangan semua orang tertuju ke belakang.
Si gendut daniel!
Melihat si gendut daniel berdiri, hadir secercah harapan di depan Maula yang segera berteriak, "Kak Daniel, tolongin aku ... "
"Hei, Ndut. Lagi apa kamu?"
Erwin mengaitkan jari-jarinya, lalu memutar pergelangan tangannya dengan kuat. Otot-otot dan persendiannya saling bergesekan hingga menimbulkan bunyi "kretek".
"Kak Erwin, kita bicara baik-baik."
Si gendut daniel melangkah maju penuh keberanian, lalu berkata dengan nada menyanjung, "Kami semua anggota Grup Jagaraga. Kamu tinggal bilang minta uang berapa, aku akan kasih ... "
"Aku nggak butuh uangmu, tapi aku bawa dia."
Erwin membalas.
Si gendut daniel berkata dengan ekspresi suram, "Kak Erwin, nggak boleh gitu ... "
"Brak!"
Erwin tiba-tiba melompat, lalu menendang perut si gendut daniel hingga terlempar.
Tubuh si gendut daniel berbobot lebih dari 200 kilogram langsung terpental bak burung yang sayapnya patah, lalu menghantam meja dengan keras.
Meja yang tampak kokoh itu lan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda