Bab 163
Si Kingkong tertawa terbahak-bahak, menunjukkan deretan giginya yang kuning besar. Setiap gigi itu sama besarnya dengan ibu jari manusia, sangat menakutkan.
Sambil berkata-kata, dia meremas kedua tangannya.
Tidak ada yang perlu dikatakan.
Jadi, Teguh tidak menjawab.
Teguh hanya sedikit mengangkat jari, kemudian mengacungkan jari tengahnya kepada si Kingkong.
"Aduh ... "
Si Kingkong langsung marah. Dia berteriak dan berjalan ke arah Teguh.
Setiap langkahnya ...
Membuat seluruh lantai bergetar sejenak.
Dalam tiga langkah saja, dia seakan sudah melintasi ruang dan waktu. Dalam sekejap, ia tiba di depan Teguh.
Dia mengangkat tangan.
Memukul dengan tinjuannya.
Tinjunya lebih besar dari kepala Teguh!
Tiba-tiba, dia meninju.
"Hehehe."
Waldi tertawa sinis, lekas mengambil segelas minuman dan menghabiskannya dalam satu tegukan.
Sebab dia tahu.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah adegan yang sangat sadis.
Pukulan ini cukup untuk meledakkan kepala Teguh, otaknya akan hancur!
Akan tetapi ...
"Wuss
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda