Bab 414
Saat berjalan di koridor, Felica menoleh ke Devan dan bertanya, "Devan, siapa wanita tadi? Kenapa dia mengajakmu masuk ke kamar hotel?"
Devan dengan cepat menarik lengannya dari genggaman Felica. "Aku nggak harus menjawab pertanyaanmu."
Felica terkejut, lalu mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Devan. "Devan, kenapa tubuhmu panas sekali? Apa kamu sedang demam?"
Begitu telapak tangannya menyentuh kulit Devan, ditambah lagi dengan aroma lembut yang terbawa saat dia mendekat, Devan merasa wajahnya sedikit memanas. Namun, dia langsung menepis tangan Felica. "Jangan sentuh aku!"
Nada dinginnya terdengar seperti penolakan bagi Felica, membuat matanya memerah karena perasaan terlukanya.
Sebagai gadis manja yang selalu hidup nyaman, Felica belum pernah diperlakukan seperti ini.
Dia menatap Devan dengan kecewa. Apa dia benar-benar tak menyukainya?
Padahal dia tidak melakukan apa-apa.
Tatapan sedih Felica membuat Devan sedikit terdiam, tetapi dia tak berkata apa-apa dan langsung pergi.
Namun,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda