Bab 30
Windy tidak mendengarnya dan segera memutuskan sambungan.
Hendry terkejut.
Wanita menyebalkan ini, beraninya memutuskan teleponnya.
Saat itu, Paman Dimas sebagai kepala pelayan mendekat. Hendry memberi perintah, "Paman Dimas, telepon Windy dan bilang kalau Nenek sedang nggak enak badan, suruh dia segera pulang!"
Paman Dimas terkejut lalu berkata, "Tapi Pak, Bu Windy sudah memberi obat kepada Nenek dan Nenek sudah tidur, badannya malah makin baik."
Hendry menjawab dingin, "Bohong, kamu nggak mengerti?"
Paman Dimas tertegun. Dia kemudian berkata kembali, "Pak, apakah nggak baik berbohong kepada Bu Windy? Selama tiga tahun ini, Bu Windy sudah merawat Bapak dan Nenek, dia sangat keras bekerja. Kalau malam ini Bu Windy ingin keluar dan bersenang-senang, sepertinya nggak ada salahnya."
Hendry menatap tajam lalu berkata, "Paman Dimas, apa kamu akan menelepon atau nggak?"
Mungkin tatapan Hendry terlalu tajam, Paman Dimas langsung mengeluarkan ponsel dan berkata, "Baik! Pak, aku telepon sekaran
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda