Bab 31
Meskipun Windy memiliki masa kecil yang tidak bahagia, dia tetap tidak kehilangan keberanian untuk mencintai.
Baik Lisa maupun Hendry, dia pernah mencintai mereka sepenuh hati.
Mencintai seseorang bukanlah berarti Windy harus merendahkan diri, juga bukan berarti dia lebih rendah dari orang lain, apalagi menjadi alasan bagi orang lain untuk menghinanya.
Lagi pula, dia sudah tidak mencintai orang lain lagi.
Windy tidak lagi mencintai Hendry.
Hendry menatap matanya yang dingin dan jernih, bibirnya melengkung membentuk senyuman sinis. Dia bertanya, "Apa kamu benar-benar nggak menyukaiku lagi?"
"Ya ... Ugh!" jawab Windy, tetapi sebelum dia selesai bicara, Hendry langsung menundukkan kepala dan mencium bibir merahnya dengan kuat.
Otak Windy serasa meledak dan kosong seketika. Pupil matanya tiba-tiba menyusut, dia tidak percaya bahwa Hendry akan tiba-tiba menciumnya.
Mereka bukan tidak pernah berciuman, tetapi terakhir kali di kamar mandi, Windy-lah yang menggodanya dan berinisiatif menciumny
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda