Bab 386 Kak Elisa Menampar Si Anak Asuh
Setelah Tuan Besar Girin mengucapkan kata-kata ini, para manajer itu ketakutan hingga suara mereka menjadi gemetar.
...
Terutama mereka yang sebelumnya memiliki niat jahat. Sekarang mereka menyembunyikan kepala mereka, takut disingkirkan oleh Girin.
"Pak Girin, jangan khawatir. Kami pasti akan bekerja sama dengan penuh dedikasi untuk mendukung pekerjaan Nona Luna!"
Tuan Besar Girin pun berkata tanpa ragu, "Panggil dia Bu Elisa, cucu perempuanku bernama Elisa."
"Kakek," ujar Elisa. Awalnya Elisa hanya ingin kakeknya mengetahui duduk pemasalahan ini. Mengapa dia langsung harus dipanggil Bu Elisa?
Tuan Besar Girin menatap Luna, lalu berkata dengan nada bicara yang sangat lembut, "Kamu tidak perlu merasa terikat pada hotel keluarga kita. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan. Luna, ingatlah, Keluarga Suherman-lah yang bersalah padamu."
"Sekarang karena kamu sudah kembali, kamu hanya perlu berbuat sesuai keinginanmu.
"Selama Kakek masih ada, Kakek akan selalu mendukungmu."
Setelah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda