Bab 385 Mengharukan, Ibu dan Putri Saling Mengakui! Yosef Tertampar!
Ini bukan mimpi, 'kan?
Dia sering bermimpi seperti ini.
Di dalam mimpi, Luna tiba-tiba kembali dan mengatakan bahwa dia telah tumbuh dewasa, serta hidup dengan baik. Luna meminta agar ibunya tidak perlu mengkhawatirkannya.
Namun, tidak ada ibu yang tidak khawatir tentang anaknya. Dia tidak ingin Luna menghilang begitu saja.
Sayangnya, semakin lama, dia justru semakin jarang bermimpi tentang Luna.
Ini bukanlah mimpi, Luna yang ada di dalam mimpi tidak akan berbicara seperti ini.
Anak yang menyelamatkannya dari kematian ternyata adalah Luna, anak kandungnya!
"Kamu bukanlah pembawa sial," ujar wanita itu sambil menatap Elisa. Matanya memerah, seolah-olah sedang menahan sesuatu. "Kamu adalah anak kesayangan pemberian Tuhan untuk Ibu," lanjutnya.
"Ketika baru lahir, semua perawat bilang kamu sangat imut, selalu tersenyum pada siapa pun yang kamu lihat."
"Ibulah yang tidak melindungimu dengan baik."
Marla mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Air matanya mengalir dengan deras. "Ibu bisa sak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda