Bab 384 Aksi Kak Elisa Tak Tertahankan!
Kepala Yosef seakan-akan hampir meledak. Ekspresi wajahnya tampak sangat menderita. Dia membuka mulutnya dengan perlahan, seolah-olah ingin menjelaskan, "Luna, Ayah tidak bermaksud begitu, Ayah belum pernah melihatmu dan tidak mengenalmu, makanya berkata seperti itu. Ayah ... "
"Pak Yosef," ujar Elisa yang memotong perkataan Yosef dengan suara pelan. "Putri yang ingin kamu akui berdiri di sebelahmu, bukan aku," lanjut Elisa.
Yosef langsung terdiam. Kemudian, tanpa sadar dia berkata, "Luna, kenapa kamu bisa berkata seperti itu?"
"Memangnya Pak Yosef ingin aku berkata apa?" tanya Elisa sambil mengangkat alisnya sedikit. "Mengakuimu sebagai ayah dengan hati gembira?" tanyanya lagi.
Yosef mengerutkan keningnya dan berujar, "Aku memang ayahmu, Luna. Kamu jangan membenci Ayah hanya karena sebuah kesalahpahaman."
"Oh." Elisa menunjukkan senyum yang begitu indah. Rambut panjangnya tampak hitam pekat. "Mungkin aku harus mengecewakan Pak Yosef. Kelebihanku yang utama adalah aku orang yang penden
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda