Bab 90
Aku memegang bahu ibuku.
Aku tidak membiarkan dia berkompromi demi rencana jahat Bibi.
"Bibi, kalau kamu nggak mampu memesan ruangan yang besar, katakan saja padaku," ucapku.
Aku melirik kalung platinumnya dengan santai dan tersenyum sinis.
"Orang lain selalu akan memesan ruangan besar untuk makan malam karena takut melakukan kesalahan. Tapi Bibi malah memesan meja hanya untuk sepuluh orang demi menghemat uang," lanjutku.
"Aku nggak ...." Bibi tidak tahan untuk membantah.
Aku melambaikan tanganku untuk menyelanya.
"Aku tahu Bibi nggak berniat seperti itu, kamu hanya nggak punya uang. Lupakan saja, aku akan menggantinya ke ruangan yang lebih besar .... Keluargaku biasanya memberi dividen yang cukup banyak kepada keluargamu, kenapa kalian masih nggak mampu memesan ruangan besar?" ucapku.
Aku tidak peduli dengan ekspresi muram Wahyu dan keluarganya, hanya terus mempermalukan mereka.
"Ini pasti karena pamanku nggak berguna, nggak bisa menghasilkan uang yang cukup untuk Bibi, sehingga Bibi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda