Bab 59
Aku mengangkat ponselku dan melihatnya.
Itu dari Clara.
"Halo ... baiklah, Kak Clara. Bagaimana kalau bertemu jam dua siang? Ya, aku akan langsung ke sana."
Panggilan teleponnya ditutup, ibu serta ayahku langsung menatapku dengan mata cerah.
Stella mengerucutkan bibirnya dan terlihat tidak senang.
"Dirga, apa itu pacarmu?" tanya ibuku dengan penuh semangat.
Setelah kejadian antara aku dan Linda, ibuku merasa khawatir aku akan memiliki efek psikologis dan tidak akan pernah jatuh cinta lagi.
Oleh karena itu, sekarang setiap kali seorang wanita dari keluarga serius muncul di sampingku, ibuku menjadi sangat bersemangat.
Stella bergumam, "Dia tiga tahun lebih tua dari Dirga, bisa dibilang sudah tua."
Stella secara khusus memeriksa informasi dasar Clara. Dia menemukan bahwa Clara adalah seorang gadis dari kelas menengah, lalu merasa sangat terhina.
Ibuku merasa tidak senang ketika pertanyaannya disela begitu saja.
"Stella, kamu masih muda. Usia sama sekali bukan masalah kalau mereka ingin be
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda