Bab 65
Zevan hampir mati kesal. Dia berkata dengan ekspresi sombongnya, "Apa yang salah sama kamu? Masa kamu benar-benar kasih aku makan makanan cepat saji? Kamu niat gak sih?"
"Aku nggak punya uang. Ini memang cuma nasi kotak biasa, tapi aku membelikanmu menu terbaik. Tiga lauk dan satu sayuran," balas Julia dengan santai.
Dia memang tidak punya uang untuk makan yang mahal.
Dua puluh juta yang dia miliki harus disisihkan untuk biaya pengobatan ibunya.
Kalau saja tadi pagi Zevan tidak berteriak-teriak minta dibelikan makan siang, Julia nggak akan mau beli nasi kotak ini. Lagi pula, lokasi konstruksi ini sudah menyediakan makan siang gratis. Jadi, bisa hemat.
Ini pertama kalinya dia mendengar orang yang tidak punya uang tapi masih berani bicara seperti itu. Zevan langsung tertawa karena kesal.
Julia mengabaikannya dan mengambil nasi kotak yang hanya berisi satu lauk dan satu sayur, lalu mulai makan.
Terong kecap disajikan bersama tumis daging paprika itu sangat menggugah selera.
Zevan seben
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda